Selasa, 04 Mei 2010

Hypertext Markup Language (HTML)

Hypertext Markup Language (HTML)


Ketika pertama kali WWW dipopulerkan, HTML merupakan satu-satunya bahasa pemrograman yang digunakan untuk merancang halaman web. Fasilitas yang telah didukung oleh HTML adalah kemampuan untuk menampilkan teks, gambar, frame juga multimedia. Sayangnya walaupun terus menerus dikembangkan, HTML dirasakan memiliki banyak kekurangan di dalam perancangan sebuah halaman web, terutama untuk merancang halaman web yang dinamis dan interaktif. HTML hanya melulu menampilkan halaman yang penuh informasi tanpa memberi kesempatn kepada pengguna untuk berinteraksi dengan halaman web tersebut. Interaksi hanya dapat terjadi jika sebuah halaman web mengirimkan respon pengguna ke web server untuk diolah, baru kemudian server mengirimkan umpan balik ke browser.

Hal ini selalu membutuhkan waktu yang relatif lama juga menambah kepadatan lalu lintas jaringan internet. Untunglah para pakar internet dan WWW segera menyadari kekurangan tersebut dan menyimpulkan bahwa mereka membutuhkan sesuatu yang lebih daripada sekedar HTML. Akhirnya HTML dikembangkan sedemikian rupa sehingga ke dalam HTML tersebut dapat ditambahkan suatu bahasa pemrograman script (scripting language) yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan perancangan sebuah halaman web.

Bahasa script merupakan suatu tipe bahasa pemrograman yang menyediakan kontrol untuk lingkungan pemrograman selain daripada lingkungan asal bahasa script itu sendiri. Contohnya adalah VBScript dan JavaScript. Bahasa script lebih bersifat interpreter daripada compiler, yang berarti bahwa program yang disusun dengan bahasa script harus dijalankan di dalam suatu lingkungan yang mampu menginterpretasikan bahasa script tersebut dan tidak dapat dijalankan sebagai aplikasi yang berdiri sendiri. HTML tidak dapat menginterpretasikan bahasa script, namun HTML dapat memanggil interpreter dari bahasa script tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar